Jumat, 21 Mei 2010

Tidur Tengkurap pada Bayi

Waktunya Tengkurap!

Anda mungkin sudah tahu bahwa posisi tidur yang paling baik dan aman untuk bayi Anda adalah terlentang atau miring. Namun begitu, ternyata jika bayi Anda posisi tidurnya terlentang terus menerus tidak baik juga lho!

Mengapa demikian?

Tengkorak/batok kepala bayi Anda masih sangat lunak dan sangat mudah mengalami perubahan bentuk. Jika Anda membiarkan si kecil terus menerus tidur dengan posisi terlentang, maka lama kelamaan bentuk kepalanya akan “peang” dan bagian belakang akan terlihat rata.

Oleh sebab itu, cobalah sesekali membaringkan bayi Anda dalam keadaan tengkurap!

Kapan Bisa Dimulai dan Berapa Lama?

Kegiatan ini bisa Anda mulai ketika usia bayi Anda 2-3 bulan, yaitu ketika ia sudah mulai bisa mengendalikan gerak kepalanya.

Sebagian ahli menganjurkan agar Anda melakukannya terhadap si kecil sekitar 30 menit setiap harinya. Tidak perlu langsung… bagi-bagi saja menjadi beberapa kali dalam sehari. Perhatikan juga kondisi bayi Anda sebelum mulai menengkurapkannya, pastikan ia dalam keadaan tenang dan jika ia sedang kesal jangan dipaksa ya! :)

Apa Sih Keuntungannya?

Beberapa keuntungan sesekali membaringkan bayi Anda dengan posisi tengkurap, a.l:

  1. Memberikan kesempatan kepada bagian belakang kepala bayi untuk “istirahat”.
  2. Membantu menguatkan otot leher bayi, sebagai persiapan untuk merayap.
  3. Membantu mengembangkan kemampuan motorik kasar… Coba saja lihat, ketika Anda membaringkan si kecil dengan posisi tengkurap, maka ia akan menendang-nendangkan kaki serta menggerak-gerakkan tangannya, bukan?
  4. Membantu mengembangkan kemampuan motorik halus… Ketika tengkurap, bayi Anda biasanya akan berusaha menggenggam dan menarik-narik baju Anda atau selimut yang ada di dekatnya.

Bagaimana Cara Melakukannya?

Ada beberapa cara melakukan kegiatan ini:

  1. Ketika Anda sedang berbaring atau duduk bersandar, coba tengkurapkan bayi Anda di atas perut Anda.
  2. Bentangkan selimut tebal atau alas kanvas di lantai dan tengkurapkan bayi Anda di atasnya.
  3. Gendong bayi Anda dan tengkurapkan ia di atas lengan Anda.

Buatlah kegiatan ini menyenangkan. Ajak ia berbicara dan bercandalah dengannya ketika ia sedang tengkurap. Jika ia tertidur dalam posisi tengkurap, maka jangan meninggalkannya sendirian dan balikkan ke posisi terlentang ketika ia sudah terlelap.

Yuk, waktunya tengkurap!

Infeksi Telinga pada Bayi

Bentuk Kepala Rata Pada Bayi dan Infeksi Telinga

Pada artikel yang lalu tentang perlunya bayi tidur tengkurap, salah satu alasan yang kami kemukakan tentang perlunya posisi tidur tengkurap adalah untuk menghindari kepala bayi yang menjadi rata (peang) pada bagian belakangnya.

Nah, berdasarkan penelitian terakhir yang diadakan oleh Wake Forest University Medical Center di North Carolina, USA, ternyata kelainan yang disebut juga dengan istilah deformational plagiocephaly atau flat head syndrome ini bisa mengakibatkan gangguan kesehatan lainnya pada bayi.

Infeksi Telinga

Bentuk kepala datar (flat head syndrome/deformational plagiocephaly) pada bayi ternyata tidak hanya menyangkut masalah kecantikan lahiriah saja, tetapi ternyata juga dapat menyebabkan infeksi telinga, begitu menurut mereka.

Secara teori, perubahan bentuk kepala ini dapat menekan saluran eustasia yang menghubungkan bagian telinga tengah dengan nasopharynx. Nah, apabila saluran ini tidak bisa mengeluarkan cairan (mucus) dari telinga tengah, maka yang terjadi selanjutnya adalah berkumpulnya bakteri dan inilah yang memicu terjadinya infeksi telinga.

Untuk membuktikan hal ini, klinik medis di North Carolina ini mengadakan studi yang melibatkan 1112 pasien yang dirawat dalam 2 tahun terakhir. Hasilnya? Ternyata 50,3% dari bayi dengan bentuk kepala rata tersebut memang pernah menderita infeksi telinga dalam 1 tahun pertama hidup mereka.

Dan semakin parah tingkat bentuk kepala rata pada bayi, ternyata semakin besar kemungkinan ia akan terkena infeksi telinga.

Gangguan Kesehatan Lainnya

Selain infeksi telinga, bentuk kepala rata pada bayi juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan lain seperti posisi mata, telinga dan gigi yang tidak pada tempatnya, perkembangan psikologi dan motorik yang lebih lambat, serta gangguan temporomandibular joint (nyeri pada pertemuan antara tulang rahang dengan tengkorak kepala).

Apa yang Sebaiknya Anda Lakukan?

Pertama-tama, para peneliti tersebut mengatakan bahwa infeksi telinga yang disebabkan oleh bentuk kepala rata yang tercatat oleh mereka masih dalam kondisi yang tidak terlalu parah, sehingga para orang tua tidak perlu terlalu cemas. Namun demikian mereka pun mengakui bahwa infeksi telinga juga bisa berakibat buruk bagi pendengaran bayi serta perkembangan fisik mereka selanjutnya, oleh karena itu penelitian lebih lanjut tentang hal ini masih diperlukan.